gadis kecil di samping radio usang
di depan teras rumah menjelang petang
dahi mengernyit berusaha jauh menerawang
namun mata sembab..
terhadang butir bening yang menggenang
gadis kecil bermuka suram
menyaksikan sang surya yang nyaris tenggelam
dadanya sesak..
tanpa satu kalimatpun mampu ia utarakan
sepi galau berkecamuk tiada tempat pengaduan
gadis kecil menundukkan kepala
tak sanggup membalas lambaian tangan bibinya
sosok yang tiap hari terjaga untuknya
menunaikan tugas menemui sang mertua
kemana gerangan ayahnya?
kemana gerangan ibunya?
jiwa sepi entah kemana yang dirindui
gelimpang kasih sayang sanubari gamang mengerang
terlalu belia akan definisi ego dunia fana
terlalu ingusan
untuk selau merengek kejelasan sebuah perceraian..
larut merenung
ribuan hempasan gundah terapung
terjaga, terhenyak dari duduk
dia raih radio usang sembari menunduk
basah kuyup leher gaun lusuh
genangan bening kering sudah terbasuh
gadis kecil tak sabar menunggu dewasa
bagaimana rasanya di anggap manusia
berharap sekeliling bersedia menyampaikan kisah yang sesungguhnya...