Friday, October 19, 2012

Terlanjur Hidup


Aku dengan hati lelah lunglai
Aku dengan hati dalam kerangka tak bernalar lagi
Terkapar tersayat asa yang telah hilang
Hembuskan sisa sisa nafas smpai mati benar benar datang..

Bergerak , berucap , merasa , menatap , dan mendengar
Sekedar yakin aku sedang berada dalam kehidupan
Memaksa menikmati meski semua serba samar
Bising memuakkan yang menuntut untuk kuhiraukan

Inikah rasa menjadi dewasa
Inikah rasa di mana aku menemui sisi getirnya
Jera menyengat , hasrat meredup
Apa boleh buat..toh  aku sudah terlanjur hidup.

DAN HENTIKAN BACOT KALIAN!!
Berlaga seolah olah ahli kehidupan!

Kau anggap cela yang tak kau kehendaki
Mengumbar fitnah untuk turut serta mendiskriminasi
Menunjuk nunjuk kesalahan seolah  Kau mengerti
Menunjuk nunjuk kesalahan seolah Kau yang paling suci...!
Menguntit wibawa dengan lontaran lontaran bijak
Tiada mengubur jera , justru membuatku semakin muak!!!


Dan aku...
Dengan hati yang lelah lunglai
Dengan hati dalam kerangka yang tak bernalar lagi...

Satu hal sederhana  tersisa di angan
Samar namun berusaha ku pertahankan
Sebersit iman
 keberadaan Tuhan
Yakin pada saatnya akan memberiku jalan..
Yakin pada saatnya akan memberiku jalan..

And as long as where i've been
As often as i  repeat the same of sin
You , the only Thing i hope much  to forgive
And the way.. for the better next i live...













Amien.

Kakek

Menatap lekat lipatan lipatan halus di wajahmu
Makin dalam pula terhempas desiran rindu
Dan masih bisa kunikmati aura wajah tampan
Meski sudah tak lagi tersempurnakan keperkasaan

Kau yang dulu pernah muda
Kau yang telah puas cucurkan peluh
Kau yang dulu bersemangat baja
Kau , yang bila aku bersamamu serasa begitu teduh..

Bait bait bahasa sederhana tentramkan jiwa
Tentang definisi kehidupan dengan begitu banyak permainan

Di dekatmu aku selaksa anak ayam
Polos dan bodoh , hanya bisa terdiam
Hingga pada tutur bijakmu kuterkesiap , tertunduk tenggelam..

Maafkan aku ,
yang belum juga bisa mengamalkan dengan sempurna
Namun seperti yang selalu Kau bilang juga,
Bahwa menjadi kuat memanglah tidak bisa seketika

Sekarang kita jauh ,
Karena telah sampai pada giliranku memeras peluh
Hanya lewat suara , ketika tak terbendung lagi rasa rindu
Ketika lelah jiwa , dan butuh penyejuk dari lontaran nasihat nasihatmu

Kakek , baik baik Kau di rumah
Terima kasih atas bekal untuk ku bisa melanjutkan hidup
Yakin akan do'a do'a demi semua berkah
Kasih sayangmu ,  bangkitkan hasrat juang yang pernah redup

God Bless You , Grandpa.

Dunia Akhir Akhir Ini


Dunia sudah mulai tak bersahabat
Ketulusan begitu sukar didapat
Dunia sudah mulai berkarat
Oleh menjamurnya penguasa penguasa bejat
Berserakan mental mental keparat
Buta oleh penghargaan harta dan martabat
Dunia sudah mulai tak tau malu
Norma moral dianggap angin lalu
Etika hidup beranjak raib
Terkikis oleh deburan deburan aib

Dunia sudah mulai memanas
Berserakan jiwa jiwa tak berdaya tertindas
Satu sisi dieluelukan tertawa beringas
Tak lagi mempan oleh hujatan hujatan pedas!


Yo.. yo.. yoo..
Ndonyo wes kate bubrah
Ra lanang ra wadon kakean polah
Pimpinan ra mbejaji kono kene pating slengkrah
Sodhok sodhokan rebutan kursi jare wes lumprah
Dalan halal haram wes  ra dadi masalah

Jaman ..opo yo iki sing diarani jaman edan
Keparingan nalar ning podho macak keblinger
Rupo becik  bondho luwih sing dadi paitan
Rupo olo urip soro tansoyo klenger

Back to God ,
 Back to "what He wants the human race to be"
For everything we have done, but finnaly let all flow
In the end of the days , we could clearly to see
 Every secret , every question , every thing He wants  to show

Membungkam kemirisan
Menyambung kehidupan
Semua sudah diatur Tuhan
Nikmati apapun yang terjadi
Sejauh bagaimana dunia akhir akhir ini...