Thursday, May 14, 2020

                                    

                Masjid Stanley






Berlokasi di 53 Tung Tau Wan Road, tepatnya di Stanley Prison atau Penjara Stanley, Masjid Stanley adalah masjid tertua ke 4 di Hong Kong.

                                             


         
                                             

Penampakan belakang Masjid
                                                                                                                              

Berbentuk memanjang dengan warna kuning kalem serta memiliki balai sholat, serambi, dan halaman yang cukup luas.

 

   



Meskipun keberadaannya tidak menthereng di tengah publik ramai karena berada di lingkup penjara, namun pemandangan laut bebas hanya berjarak beberapa langkah kaki saja dari halaman masjid , sehingga memberikan kesan lapang dan udara bebas di sekitaran Masjid ini.




Balai sholat pria terlihat lebih luas. Sementara ruang wanita lebih sempit sekaligus dijadikan sebagai tempat meletakkan barang dan peralatan Masjid, seperti karpet, tangga, bahkan alat kebersihan . Mungkin karena mayoritas jemaah dari kaum laki laki ya..





Buat teman teman wanita, teman teman dapat menemukan mukena di dalam lemari pendek di ruang wanita bagian depan ya, karena saya sempat bingung mencari cari ketika di sini 😁



                                      

Toilet dan tempat wudlu pria sebelah kanan masjid, sedangkan bagi wanita di sebelah kiri masjid.





Tentang sejarah Masjid ini berdiri ;


Pada awal abad ke 20 ada sekitar 400 an pekerja Muslim dari Pakistan dan India yang bekerja di departemen penjara Hong Kong. Awalnya markas besar penjara berada di Arbuthnot Road Central, sehingga kebanyakan dari mereka beribadah di Masjid Jamia. Namun adanya relokasi markas besar dari Arbuthnot Road ke Stanley Prison, yang memang cukup jauh itu , menimbulkan adanya permintaan pembangunan sebuah masjid di sekitar penjara, demi perlindungan hak religi para staff Muslim Stanley Prison.

Hingga akhirnya Masjid Stanley dibuka pada 1 January 1937, dan ditunjuk sebagai Grade 1 Historic Building pada 18 Desember 2009 oleh Kantor Badan Penasihat Barang Barang antik dan Monumen Hong Kong.

Full video penampakan Masjid dan rute menuju lokasi ;

https://youtu.be/zUmx0e8p-UE

   
Demi alasan keamanan, staff pemasyarakatan membatasi kunjungan ke Masjid ini, namun kita dapat menunjukkan ID Card atau mengutarakan bahwa ingin beribadah di masjid tersebut pada petugas yang berjaga di pos penjara, yang mana pos tersebut bisa langsung kita lihat setelah turun dari minibus.

Pos penjaga tampak di tengah jalan
*poto dari google


Juga perlu diperhatikan, kita tidak diperbolehkan mengambil poto atau video di sekitaran bangunan penjara, namun tak apa jika hanya mendokumentasikan bangunan Masjid

Dilarang mengambil poto atau video di sekitar bangunan penjara ini


Terima kasih sudah berkunjung di artikel ini, perhatikan rute menuju lokasi di bawah untuk mencapai masjid Stanley 😊

Rute menuju lokasi ;

Untuk mencapai Masjid ini carilah bis atau minibus jurusan Stanley Market , atau Stanley Plaza. Syukur syukur kalau bisa menemukan transportasi langsung ke Stanley Village, terminal terakhir, karena di situlah Stanley Prison juga Stanley Mosque berada.


Penampakan terminal terakhir Stanley Village 


Namun jika hanya bisa sampai di Stanley Market atau Stanley Plaza maka dari situ naiklah minibus nomor 40 atau 52 jurusan Stanley Village, ( boleh juga bilang jurusan Stanley Prison, pastikan tau kantonisnya "prison" karena terkadang sopirnya ga bisa bhs Inggris 😁 lantas turun terminal terakhir jalan lurus sedikit sampai ketemu pos penjaga (saya anjurkan teman2 melapor , katakan saja mau beribadah ke Masjid, sekalian menanyakan keberadaan Masjid) kalau sudah dapat ijin kemudian belok ke arah kiri.. tak jauh dari situ Masjid sudah kelihatan 😊

Saya sendiri kesitu naik bus nomor 65 dari Causeway bay jurusan Stanley Market turun terminal terkhir lalu naik minibus jurusan Stanley Village/ Stanley Prison nomor 52 (atau no.40 juga bisa)(turun di termunal terakhir

Bus no.65 jurusan Stanley Market di Causeway Bay, depan SoGO



Terminal terakhir Stanley Village
 
Naik minibus no. 40 juga bisa dari Causewaybay di dekat MTR exit F, tapi antri panjang banget biasanya 😁






Untuk lebih jelasnya view Masjid dan rute, silakan simak video berikut sampai akhir.
😊
                                                   https://youtu.be/zUmx0e8p-UE





Saturday, May 9, 2020

        

                 Masjid Jamia 

 Masjid Tertua di Hong Kong



Bertempat di 30 Shelley Street, Central, Hong Kong, Masjid Jamia dibangun pada tahun 1890 di atas tanah yang disewa dari pemerintah British Hong kong. Pada awalnya masjid ini diberi nama  Masjid Mohammedan . Baru setelah perang dunia II namanya dirubah ,menjadi  Masjid Jamia , yang juga dikenal dengan nama Lascar Temple.

       


Masjid ini berbentuk persegi panjang , melengkung di bagian pintu utama dan gaya Arabic pada setiap jendelanya.
                     
Pada tahun 2010 bangunan masjid ini dinobatkan menjadi salah satu Grade 1 Historic  Building oleh pemerintah Hong Kong, yakni semacam perlindungan terhadap bangunan bersejarah di Hong Kong.

Masjid ini memang tidak selalu ramai dikunjungi, kecuali oleh orang orang muslim setempat. Namun karena usia, sejarah, dan keunikannya banyak orang muslim yang justru dari tempat jauh atau negara di luar Hong Kong berusaha menemukan keberadaan dan menikmati sensasi kekhidmatan beribadah di dalam masjid lawas ini.
                       

Pada masa pandemi covid 19 masjid ini ditutup di bagian gerbang utamanya. Namun saya beruntung ketika saya sedang kebingungan di depan gerbang ada seseorang memberitahu saya kalau saya bisa masuk melalu pintu kedua, yakni jalan lurus dari gate utama, lalu belok kiri, ada gerbang sederhana sebelah kiri, dari situlah saya bisa masuk. Namun tentu saja tidak diperbolehkan bergerombol atau maksimal 4 orang saja, sebagaimana himbauan pemerintah HK :)
                   
*Gate utama yang sedang tutup pasca pandemi covid 19

*Pemandangan sebelah kanan tepat setelah menginjakkan kaki masuk dari gate cadangan / gate kedua.

Untuk mencapai Masjid ini, kita harus menempuh eskalator Midlevel, yang merupakan sinambungan eskalator terpanjang di dunia.


Untuk melengkapi informasi ini, saya sertakan rute menuju lokasi  dimulai dari Central MTR exit D2. Untuk itu simak video berikut sampai tuntas yah 😊
Semoga bermanfaatπŸ™



Friday, May 1, 2020

Pengakuan beberapa kawan PMI Hong Kong tentang kisah perjuangan ibadah dan konsistensi dengan makanan halal di rumah majikan



                                
                                                          

Butuh pertimbangan matang bagi seorang muslim dari kalangan mayoritas untuk memutuskan bekerja di negara dengan penduduk penganut islamnya hanya 4% saja. Pertimbangan mengenai apakah aktifitas ibadah masih bisa leluasa dilakukan, apakah fasilitas ibadah tersedia, dan apakah segala yang kita hindari atas dasar menjaga ketaqwaan pada Sang Rabb bisa  benar benar tidak mengganggu kita nantinya.






Namun terkadang tuntutan  finansial yang tak kunjung menemui jalan terang menjadikan seseorang tidak memiliki banyak pilihan. Ketika peluang dan  kesempatan itu datang, rasanya keberanian  seperti terpompa. Pertimbangan singkat nan sederhana pun menjadi penguat diri menghantarkan niat , yakni : "kalau niat kita baik karena Allah, insyallah akan selalu dikasih jalan untuk untuk beribadah".

Well, kekuatan "yakin" memang tak bisa diremehkan. Keberhasilan menapakkan kaki pertama kali di negara rantau , pastinya tak lepas dari perjuangan fisik dan mental di belakangnya.

Lantas bagaimana kisah mereka selanjutnya terkait tekat mereka untuk tetap menjadi muslim yang taat sembari mengabdi pada orang asing yang sepanjang hidup baru mereka temui dan notabene nonmuslim itu?

Ada yang tegas mengutarakan permohonan waktu ibadah sebelum tanda tangan kontrak, ada yang majikannya pengertian luar biasa, dan ada juga yang pasrah dengan sikap majikan.


Selengkapnya, berikut  penuturan beberapa dari mereka :)https://youtu.be/tM-H3Oq8uHo






Dengan saya upload video ini saya harapkan kawan kawan pekerja migran tetap optimis dan konsisten dalam beribadah. Kami sangat paham hidup numpang di rumah orang ada banyak ketidaknyamanan yang kita rasakan. Namun toh demi apa semua ini,, perjuangan finansial yang menguras tenaga , fikiran, emosi, bahkan air mata… akankah hanya sampai pada dinding batas dunia saja, tanpa sinambung manfaat di akherat. Naudzubillah..


Semoga kita senantiasa peka terhadap kesalahan diri, serta terkuatkan hati untuk memperbaiki. Menjadi orang bermanfaat, penebar kebaikan, serta disayang oleh Sang Pemberi hidup.