Pengakuan beberapa kawan PMI Hong Kong tentang kisah perjuangan ibadah dan konsistensi dengan makanan halal di rumah majikan
Butuh pertimbangan matang bagi seorang muslim dari kalangan mayoritas untuk memutuskan bekerja di negara dengan penduduk penganut islamnya hanya 4% saja. Pertimbangan mengenai apakah aktifitas ibadah masih bisa leluasa dilakukan, apakah fasilitas ibadah tersedia, dan apakah segala yang kita hindari atas dasar menjaga ketaqwaan pada Sang Rabb bisa benar benar tidak mengganggu kita nantinya.
Namun terkadang tuntutan finansial yang tak kunjung menemui jalan terang menjadikan seseorang tidak memiliki banyak pilihan. Ketika peluang dan kesempatan itu datang, rasanya keberanian seperti terpompa. Pertimbangan singkat nan sederhana pun menjadi penguat diri menghantarkan niat , yakni : "kalau niat kita baik karena Allah, insyallah akan selalu dikasih jalan untuk untuk beribadah".
Well, kekuatan "yakin" memang tak bisa diremehkan. Keberhasilan menapakkan kaki pertama kali di negara rantau , pastinya tak lepas dari perjuangan fisik dan mental di belakangnya.
Lantas bagaimana kisah mereka selanjutnya terkait tekat mereka untuk tetap menjadi muslim yang taat sembari mengabdi pada orang asing yang sepanjang hidup baru mereka temui dan notabene nonmuslim itu?
Ada yang tegas mengutarakan permohonan waktu ibadah sebelum tanda tangan kontrak, ada yang majikannya pengertian luar biasa, dan ada juga yang pasrah dengan sikap majikan.
Selengkapnya, berikut penuturan beberapa dari mereka :)https://youtu.be/tM-H3Oq8uHo
Dengan saya upload video ini saya harapkan kawan kawan pekerja migran tetap optimis dan konsisten dalam beribadah. Kami sangat paham hidup numpang di rumah orang ada banyak ketidaknyamanan yang kita rasakan. Namun toh demi apa semua ini,, perjuangan finansial yang menguras tenaga , fikiran, emosi, bahkan air mata… akankah hanya sampai pada dinding batas dunia saja, tanpa sinambung manfaat di akherat. Naudzubillah..
Semoga kita senantiasa peka terhadap kesalahan diri, serta terkuatkan hati untuk memperbaiki. Menjadi orang bermanfaat, penebar kebaikan, serta disayang oleh Sang Pemberi hidup.


No comments:
Post a Comment